/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

iklan

alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Senin, 07 Oktober 2013

Filum Porifera

 Spons

Klasifikasi Struktur Jaringan Tubuh Porifera- Porifera berasal dari kata phorus yang berarti lubang kecil atau pori, dan ferre yang berarti mempunyai. Jadi, Porifera dapat diartikan sebagai hewan yang mempunyai pori. Hewan porifera merupakan hewan multiselular yang paling sederhana. Hewan ini merupakan hewan sessile (hidup melekat pada substrat). Porifera memiliki ukuran bervariasi, yaitu berkisar dari 1 cm hingga 2 m. Sebagian besar hewan ini hidup di laut. Menurut Campbell (1998: 594), dari 9.000 spesies hewan spons, hanya 100 spesies saja yang hidup di air tawar, sisanya hidup di perairan laut. Pori-pori yang terdapat pada Porifera membentuk saluran air yang bermuara di rongga tubuh (spongocoel). Pada ujung rongga tubuh terdapat lubang besar yang disebut oskulum. Tubuh Porifera tersusun oleh dua lapisan, lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar tersusun oleh sel-sel berbentuk pipih dan berdinding tebal yang disebut sel pinakosit. Pada lapisan dalam spongocoel, dilapisi oleh sel yang berbentuk seperti lampu dan berflagel yang disebut sel koanosit. Untuk pencernaan makanannya, Porifera menelan makanan secara fagositosis. Porifera merupakan hewan heterotrof. Makanan Porifera biasanya berupa plankton yang masuk ke spongocoel. Adapun oksigen diserap oleh sel kollar atau sel koanosit. Untuk sisa makanan, dibuang melalui oskulum. Ada yang menarik pada p
orifera ini, yaitu oksigen dan makanan yang digunakan oleh sel koanosit sebagian di transfer ke selsel yang bergerak, yaitu sel amoebosit.

Porifera mempunyai sistem kanal atau saluran air untuk mensirkulasikan air dalam tubuhnya. Porifera atau disebut juga hewan spons hampir semua hidup di laut, kecuali satu famili yang hidup di air tawar. Hewan ini merupakan hewan multiseluler atau bersel banyak dan masih primitif yang pada dasarnya adalah diploblastik.
Apa manfaat hewan Porifera? Hewan-hewan Porifera yang mempunyai rangka berupa spongin, dapat dikumpulkan dan digunakan untuk spons mandi, sedangkan yang lainnya belum diketahui manfaatnya secara ekonomi, tetapi dalam ekosistem tentu mempunyai peran tertentu. Bentuk tubuh Porifera cukup bervariasi, ada yang berbentuk seperti jambangan, piala, terompet, dan ada juga yang bercabang-cabang seperti tumbuhan. Pada bagian tengah tubuhnya terdapat ruangan yang disebut spongosel (paragaster) yang merupakan saluran air. Di bagian ujung atas tubuhnya terdapat lubang besar yang disebut oskulum. Untuk jelasnya kita pelajari 

 Irisan melintang dinding tubuh Porifera

Struktur tubuh Photobucket Keterangan.
oskulum    : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol
mesoglea   : lapisan pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar
porosit    : saluran penghubung antara pori-pori dan spongosol. tempat masuknya air.
spongosol  : rongga di bagian dalam tubuh porifera
ameboid    : sel yang berfungsi mengedarkan makanan.
epidermis  : lapisan terluar
spikula    : pembentuk/penyusun tubuh
flagel     : alat gerak koanosit
koanosit   : sel pelapis spongosol seta berfungsi sebagai pencerna makanan.
di bagian ujungnya terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola.


Lapisan terdalam tubuh Porifera dibangun oleh sel-sel leher (koanosit) yang mempunyai flagela. Sel-sel leher ini berfungsi untuk mencerna makanan. Porifera mempunyai suatu sistem sirkulasi air dengan tipe tertentu. Ada tiga tipe sistem saluran air, yaitu tipe ascon, sycon, dan leucon.

Sistem saluran air pada Porifera             

  1. Ascon
    Ascon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol (rongga dalam)
  2. Sycon
    Sycon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang berhubungan langsung dengan spongosol
  3. Leucon.
    Leucon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubunga langsung dengan spongosol.

Reproduksi pada Porifera dapat berlangsung secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual terjadi dengan cara pembentukan tunas atau kuncup. Kuncup yang terbentuk dapat langsung dilepaskan, tetapi dapat pula tetap melekat membentuk suatu kelompok besar. Reproduksi aseksual lain dapat terjadi jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, misalnya dalam kondisi kekeringan atau dingin. Dalam kondisi tersebut, porifera dapat membentuk gemmulae atau butir benih. Jika Porifera mati, gemmulae ini akan keluar dan tumbuh menjadi individu baru. Reproduksi seksual terjadi dengan cara penyatuan sperma dan ovum. Pada Porifera, ovum dan sperma diproduksi oleh induk yang sama (hermaprodit). Sel telur tidak dibuahi oleh sperma dari induk yang sama, tetapi dibuahi oleh sperma dari induk yang berbeda. Pengelompokan atau klasifikasi Porifera dilakukan berdasarkan zat penyusun rangkanya. 

Porifera memiliki tiga lapisan
  1. Epidermis (lapisan terluar)
    Lapisan terluar dari porifera dan tersusun oleh sel sel epitelium pipih yang disebut Pinakosit
  2. Mesoglea
    Lapisan pembatas antara epidermis dan endodermis. Mesoglea pada Porifera mengandung dua macam sel yaitu:
    • Sel Ameboid
      Sel ameboid berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan zat-zat sisa metablisme dari sel satu ke sel lain
    • Sel Sklerobas
      Sel Sklerobas berfungsi sebagai pembentuk spikula
  3. Endodermis (lapisan dalam)
    Endodermis adalah lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencerna makanan


Porifera mengeluarkan zat sisa metabolisme (Ekskresi dan Respirasi) secara difusi melalui permukaan tubuh.
Sel Koanosit pada porifera berfungsi sebagai alat pencernaan
Sel Arkeosit pada porifera berfungsi sebagai alat reproduksi.

Porifera dapat dibagi menjadi 3 kelas, yaitu:

a. Calcarea, yaitu Porifera yang spikulanya dibangun dari zat kapur. Contoh dari kelas ini adalah Leucosolenia, Grantia, dan Scypha gelatinosa.
 

b. Hexactinellida, yaitu Porifera yang spikulanya dibangun dari zat kersik atau silikat. Contohnya adalah Euplectella.
Gambar 8.5 Euplectella aspergillum yang memiliki spikula dari zat kersik atau silika 
Euplectella aspergillum yang memiliki spikula dari zat kersik atau silika

c. Demospongiae, yaitu Porifera yang spikulanya dibangun oleh zat kersik dan protein (spongin), atau spongin saja. Jika kamu pergi ke pantai, jenisjenis dari kelompok inilah yang paling banyak ditemukan. Contohnya adalah Tethya sp, Xestospongea exigua, dan Ircicimia campanan.
Gambar 8.6 Beberapa spesies yang termasuk Demospongiae
 Beberapa spesies yang termasuk Demospongiae yang ditemukan di pantai a. Tethya sp b. Xestospongea exigua c. Ircinia campana

Sumber : http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/03/phylum-porifera.html
               http://hidupsehati.com/klasifikasi-struktur-jaringan-tubuh-porifera.html
               http://www.satwa.net/547/filum-porifera-ciri-ciri-contoh-dan-proses-reproduksi-porifera.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar