Klasifikasi Struktur Jaringan Tubuh Porifera- Porifera berasal dari kata phorus yang berarti lubang kecil atau pori, dan ferre yang
berarti mempunyai. Jadi, Porifera dapat diartikan sebagai hewan yang
mempunyai pori. Hewan porifera merupakan hewan multiselular yang paling
sederhana. Hewan ini merupakan hewan sessile (hidup melekat pada
substrat). Porifera memiliki ukuran bervariasi, yaitu berkisar dari 1 cm
hingga 2 m. Sebagian besar hewan ini hidup di laut. Menurut Campbell
(1998: 594), dari 9.000 spesies hewan spons, hanya 100 spesies saja yang
hidup di air tawar, sisanya hidup di perairan laut. Pori-pori yang
terdapat pada Porifera membentuk saluran air yang bermuara di rongga
tubuh (spongocoel). Pada ujung rongga tubuh terdapat lubang besar yang
disebut oskulum. Tubuh Porifera tersusun oleh dua lapisan, lapisan luar
dan lapisan dalam. Lapisan luar tersusun oleh sel-sel berbentuk pipih
dan berdinding tebal yang disebut sel pinakosit. Pada lapisan dalam
spongocoel, dilapisi oleh sel yang berbentuk seperti lampu dan berflagel
yang disebut sel koanosit. Untuk pencernaan makanannya, Porifera
menelan makanan secara fagositosis. Porifera merupakan hewan heterotrof.
Makanan Porifera biasanya berupa plankton yang masuk ke spongocoel.
Adapun oksigen diserap oleh sel kollar atau sel koanosit. Untuk sisa
makanan, dibuang melalui oskulum. Ada yang menarik pada p
orifera ini,
yaitu oksigen dan makanan yang digunakan oleh sel koanosit sebagian di
transfer ke selsel yang bergerak, yaitu sel amoebosit.
Porifera mempunyai sistem kanal atau saluran air untuk
mensirkulasikan air dalam tubuhnya. Porifera atau disebut juga hewan
spons hampir semua hidup di laut, kecuali satu famili yang hidup di air
tawar. Hewan ini merupakan hewan multiseluler atau bersel banyak dan
masih primitif yang pada dasarnya adalah diploblastik.
Apa manfaat hewan Porifera? Hewan-hewan Porifera
yang mempunyai rangka berupa spongin, dapat dikumpulkan dan digunakan
untuk spons mandi, sedangkan yang lainnya belum diketahui manfaatnya
secara ekonomi, tetapi dalam ekosistem tentu mempunyai peran tertentu.
Bentuk tubuh Porifera cukup bervariasi, ada yang berbentuk seperti
jambangan, piala, terompet, dan ada juga yang bercabang-cabang seperti
tumbuhan. Pada bagian tengah tubuhnya terdapat ruangan yang disebut spongosel (paragaster) yang merupakan saluran air. Di bagian ujung atas tubuhnya terdapat lubang besar yang disebut oskulum. Untuk jelasnya kita pelajari
Irisan melintang dinding tubuh Porifera
Struktur tubuh
Keterangan.
oskulum : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol
mesoglea : lapisan pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar
porosit : saluran penghubung antara pori-pori dan spongosol. tempat masuknya air.
spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera
ameboid : sel yang berfungsi mengedarkan makanan.
epidermis : lapisan terluar
spikula : pembentuk/penyusun tubuh
flagel : alat gerak koanosit
koanosit : sel pelapis spongosol seta berfungsi sebagai pencerna makanan.
di bagian ujungnya terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola.
Lapisan terdalam tubuh Porifera dibangun oleh sel-sel leher
(koanosit) yang mempunyai flagela. Sel-sel leher ini berfungsi untuk
mencerna makanan. Porifera mempunyai suatu sistem sirkulasi air dengan
tipe tertentu. Ada tiga tipe sistem saluran air, yaitu tipe ascon, sycon, dan leucon.
Sistem saluran air pada Porifera
- Ascon
Ascon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol (rongga dalam) - Sycon
Sycon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang berhubungan langsung dengan spongosol - Leucon.
Leucon merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubunga langsung dengan spongosol.
Reproduksi
pada Porifera dapat berlangsung secara aseksual dan seksual. Reproduksi
aseksual terjadi dengan cara pembentukan tunas atau kuncup. Kuncup yang
terbentuk dapat langsung dilepaskan, tetapi dapat pula tetap melekat
membentuk suatu kelompok besar. Reproduksi aseksual lain dapat terjadi
jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, misalnya dalam kondisi
kekeringan atau dingin. Dalam kondisi tersebut, porifera dapat membentuk
gemmulae atau butir benih. Jika Porifera mati, gemmulae ini akan keluar dan tumbuh menjadi individu baru. Reproduksi seksual terjadi dengan cara penyatuan sperma dan ovum.
Pada Porifera, ovum dan sperma diproduksi oleh induk yang sama (hermaprodit).
Sel telur tidak dibuahi oleh sperma dari induk yang sama, tetapi
dibuahi oleh sperma dari induk yang berbeda. Pengelompokan atau
klasifikasi Porifera dilakukan berdasarkan zat penyusun rangkanya.
Porifera memiliki tiga lapisan
- Epidermis (lapisan terluar)
Lapisan terluar dari porifera dan tersusun oleh sel sel epitelium pipih yang disebut Pinakosit - Mesoglea
Lapisan pembatas antara epidermis dan endodermis. Mesoglea pada Porifera mengandung dua macam sel yaitu:- Sel Ameboid
Sel ameboid berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan zat-zat sisa metablisme dari sel satu ke sel lain - Sel Sklerobas
Sel Sklerobas berfungsi sebagai pembentuk spikula
- Sel Ameboid
- Endodermis (lapisan dalam)
Endodermis adalah lapisan dalam yang terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang memiliki flagel dan berfungsi sebagai pencerna makanan
Porifera mengeluarkan zat sisa metabolisme (Ekskresi dan Respirasi) secara difusi melalui permukaan tubuh.
Sel Koanosit pada porifera berfungsi sebagai alat pencernaan
Sel Arkeosit pada porifera berfungsi sebagai alat reproduksi.
Porifera dapat dibagi menjadi 3 kelas, yaitu:
a. Calcarea, yaitu Porifera yang spikulanya dibangun dari zat kapur. Contoh dari kelas ini adalah Leucosolenia, Grantia, dan Scypha gelatinosa.
b. Hexactinellida, yaitu Porifera yang spikulanya dibangun dari zat kersik atau silikat. Contohnya adalah Euplectella.
Euplectella aspergillum yang memiliki spikula dari zat kersik atau silika
c. Demospongiae, yaitu Porifera yang
spikulanya dibangun oleh zat kersik dan protein (spongin), atau spongin
saja. Jika kamu pergi ke pantai, jenisjenis dari kelompok inilah yang
paling banyak ditemukan. Contohnya adalah Tethya sp, Xestospongea exigua, dan Ircicimia campanan.
Beberapa spesies yang termasuk Demospongiae yang ditemukan di pantai a. Tethya sp b. Xestospongea exigua c. Ircinia campana
Sumber : http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/03/phylum-porifera.html
http://hidupsehati.com/klasifikasi-struktur-jaringan-tubuh-porifera.html
http://www.satwa.net/547/filum-porifera-ciri-ciri-contoh-dan-proses-reproduksi-porifera.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar